kau hidangkan butir demi butir jagung bersama senyummu bersama rambutmu bersama mulus tubuhmu
betapa murah hati kau, kata lelaki itu
kau tak menyahut, kecuali gerak menyibak
dan kerling mata yang menggetarkan jiwa
api pun menjilat-njilat dalam ruang
ketika jari-jari lentik itu mengupasmu
diatas ranjang pembakaran
helai demi helai bajumu pun lepas
jatuh ke lantai berdebu
dalam kunyahan lelaki itu
kau begitu fana
meski aroma tubuhmu
terbawa pulang juga
Ahmadun Y Hervanda
'92
0 Response to "SAJAK JAGUNG BAKAR I"
Posting Komentar