dalam darahku. turisturis pun mulai telanjang
menyatukan diri dengan pasir dan matahari
telah kujual keperawananku di rini, katamu
sambil kautunjukkan lukaluka di dada
entah bekas gigitan siapa
sebagaimana mereka, aku pun tak perduli pada lukamu. yah, kita semua telah kehilangan jiwa, nurani dan harkat diri
barangkali. tapi siapa yang mampu bertahan bertahuntahun diredam kemiskinan, kelaparan dan penghinaan? jeritmu pada semesta
aku terpana ketika tibatiba kau
menitikkan air mata dan tangismu membuka ruang kehidupan lain yang begitu lama kulupa
Ahmadun Y Hervanda
'92
'92
0 Response to "PARANGTRITIS"
Posting Komentar