――Hera Laksmi DS
tiba-tiba saja angin menyergap
dari belakang. Ada yang meletihkan
saat harus memandangi tempatmu menangis
di sini masih kurasa tikaman anak rambutmu
kali ini daun-daun cemara telah berganti
tak seperti dirimu. Masih jauhkah perjalanan?
entah berapa kali ku sebut namamu
pada tapak-tapak sepanjang jalan tadi
dan kini yang kuhadapi adalah keterasingan
antara gairah dan keputusasaan
"Mestinya kau tertidur di puncak bahuku
mengalirkan magma yang kian membeku. Tapi tidak apa, sebab saat ini angin masih tetap ada!"
Deden A. Aziz
Bandung'92
0 Response to "ANGIN BERTIUP DI JAYAGIRI"
Posting Komentar